Senin, 21 September 2009

dextromethorphan HBr


DEXITAB
Dexitab atau obat sejenis dextromethorphan yang berbentuk tablet dan setiap tablet komposisinya mengandung dextromethorphan HBr (HydroBromidum) 15-60 mg.

FARMAKOLOGI
Dexitab merupakan salah satu obat pereda batuk pada gangguan otak (SSP). Tidak seperti obat batuk lainnya, dexitab sering kali disalah gunakan oleh konsumen sebagai pecandu drugs. Konsumen tidak mengetahui dosis pemakaian untuk obat
Indikasi:
Meringankan batuk karena flu, alergi dan hidung tersumbat. ini, karena kebanyakan dari konsumen hanya memakai untuk keperluan yang lain.
Kontraindikasi:
Dosis:
Dextrofen Kapsul Dewasa: 3 x sehari 1–2 kapsul sesudah makan Anak-anak: Menurut petunjuk dokter Dextrofen Sirop Dewasa: 3–4 x sehari 2 sendok the Anak-anak 6–12 tahun: 3–4 x sehari 1 sendok teh Anak-anak 2–6 tahun: 3–4 x sehari 1/2 sendok teh Anak di bawah 2 tahun: Menurut petunjuk dokter.
Kemasan:
Dextrofen Kapsul Botol isi 60 kapsul Dextrofen Sirop Botol isi 60 ml
Perhatian
Tekanan darah tinggi, penyakit jantung dan penyakit tiroid.
Keterangan
Perhatian untuk penderita tekanan darah tinggi, gangguan jantung dan hipertiroidismus.
Penggolongan lain dari obat antitusiva dapat dilakukan menurut titik-kerjanya, yaitu dalam otak SSP (Susunan Saraf Pusat) atau di luar SSP, yakni zat-zat sentral dan zat-zat perifer.
1. Zat-zat sentral. Kebanyakan atitusiva bekerja sentral dengan menekan pusat-batuk di sumsum-lanjutan dan mungkian juga bekerja terhadap pusat-saraf lebih tinggi ( di otak ) dengan efek menenangkan. Dengan demikan zat-zat ini menekan ambang bagi impuls batuk. Dapat dibedakan antara zat-zat yang menimbulkan adiksi (ketagihan) dan zat-zat bersifat non-adiktif.
a. Zat adiktif. Candu (Pulvis Opii, Pulvis Doveri), kodein. Zat-zat ini termasuk dalam kelompok obat yang disebut ”opioid”, yakni obat-obat yang memiliki (sebagian) sifat farmakologi dari candu (opium) atau morfin.
b. Zat non-adiktif. Noskapin, dekstrometorfan, pentoksiverin. Antihistaminika dianggap termasuk juga dalam kelompok ini, misalnya prometazin dan difenhidramin. Obat-obat ini tidak termasuk dalam Daftar Narkotika, bahkan diperjualkan bebas tanpa resep.
2. Zat-zat perifer. Obat-obat ini bekerja diluar SSP (di periferi) dan dapat dibagi pula dalam beberapa kelompok yang sudah di uraikan di atas, yakni emolliensia, ekspektoransia, mukolitika, anestetika lokal, dan zat-zat pereda.

ZAT-ZAT TERSENDIRI
1. Kodein. Kandungannya metilmorfin
Alkaloid candu ini memilki sifat seperti morfin, tetapi efek analgetis dan meredakan batuknya jauh lebih lemah, begitu pula efek depresinya terhadap pernapasan. Obat ini banyak digunakan sebagai pereda batuk dan penghilang rasa sakit, biasanya dikombinasi dengan asetosal/antibiotic yang sering juga disebut asam asetilsalisilat yang memberikan efek potensiasi.
Efek sampingnya jarang terjadi pada dosis biasa dan terbatas pada obstipasi, mual dan muntah, pusing dan termangu-mangu(mabuk). Walaupun kurang hebat dan lebih jarang pada morfin, obat ini pula dapat membuat ketagihan.
2. Dekstrometorfan. Kandungannya methoxylevorphanol
Derivate-fenentren non-narkotik sintesis ini berkhasiat menekan rangsangan batuk, yang sama kuatnya dengan kodein, tetapi bertahan lebih lama. Tidak berkhasiat analgetis, sedatif, sembalit atau adiktif, maka tidak termasuk Daftar Narkotika. Mekanisme kerjanya berdasarkan peningkatan ambang pusat batuk di otak. Pada penyalah gunaan dengan dosis tinggi dapat terjadi efek stimulasi SSP dengan menimbulkan semacam euforia, maka kadang kala digunakan oleh pecandu drugs.
Efek sampingya hanya ringan dan terbatas pada rasa mengantuk, temangu-mangu, pusing, nyeri kepala, dan gangguan lambung-usus.

Kamis, 25 Juni 2009

OBSERVASI LAHAN BASAH DI DAERAH PAGATAN BESAR DAN DAMIT

Tabanio, pagatan besar dan pagatan adalah nama-nama desa-desa kecil yang terletak di pesisir selatan provensi Kalimantan selatan, sebuah wilayah yang merupakan batas antara ekosistem laut dan daratan. Kawasan pantai, hutan mangrove dan persawahan pasang surut merupakan rona alam yang membentang dari garis pantai menuju daratan.
Nelayan dan petani mengeksploitasi alam untuk keperluan hidupnya. Kawasan pesisir ini menjadi habitat berbagai organism. Selain itu pesisir juga menjadi wahana bagi manusia untuk beraktivitas. Masyarakat hidup dari bertani, berkebun, mengumpulkan hasil tangkapan di laut dan lain-lain kativitasnya. Sehingga mereka dapat beroeran dalam kegiatan ekonomi, hukum, pemerintahan dan kemasyarakatan lainnya. Banyak sekali indikator yang dapat digunakan untuk menilai peran masyarakat yang hidup di kawasan di pantai ini.
Lahan basah adalah istilah kolektif tentang ekosistem yang pembentukannya dikuasai air, dan proses serta cirinya terutama dikendalikan air. Suatu lahan basah adalah suaut tempat yang cukup basah selama waktu cukup panjang bagi pengembangan vegetasi dan organisme lain yang teradaptasi khusus. Metode yang digunakan ialah observasi langsung di lapangan dengan sampel yang diambil secara acak atau random, mengukur kondisi tanah dan aliran arus air, wawancara secara acak pada penduduk, dilakukan terhadap warga pesisir pantai dan Damit.
PAGATAN BESAR
Pagatan besar adalah nama kota kecil yang terletakdi pesisir selatan Provinsi Kalimantan selatan, sebuah wilayah yang merupakan batas antara ekosistem laut dan daratan. Kawasan pantai, hutan mangrove dan persawahan pasang suurt merupakan rona alam yang membentang dari garis pantai menuju daratan.




















Saat menelusuri daerah tepi pantai banyak ditemukan sampah-sampah yang berserakan ditepi laut akibat abrasi pantai dengan gelombang laut yang cukup besar. Air pada lingkungan pagatan besar kurang memenuhi syarat sebagai air bersih, jadi untuk masyarakat ingin mandapatan air bersih khususnya mereka yang memliki perekonomian lebih baik rela berbondong-bondong unutk membeli air bersih unutk keperluan sehari-hari. Tetapi juga masyarakat yang kurang mampu terpaksa memakai air yang seadanya. Sanitasi di daerah ini juga dipengaruhi oleh salinitas air laut. Resapan air laut kesumur-sumur warga di daerah Pagatan besar secara langsung akan mempengaruhi kualitas air sumur. Rasa air sumur payau dan tidak layak untuk dikonsumsi karena mengandung kalsium yang tinggi.




















Masyarakat disana sebagian besar bekerja sebagai nelayan dan petani. Nelayan dan petani mengeksploitasi alam untuk keperluan hidupnya. Kawasan pesisir ini menjadi habitat berbagai organisme. Selain itu pesisir juga menjadi wahana bagi manusia untuk beraktivitas. Masyarakat hidup dari bertani, berkebun, mengumpulkan hasil tangkapan laut dan berbagai macam aktivitas lainnya. Sehingga mereka dapat berperan dalam dalam kegiatan ekonomi, hokum, pemerintahan dan kemasyarakatan lainnya. Banyak sekali indikator yang dapat dipergunakan untuk menilai peran masyarakat yang hidup dikawasan pesisir pantai.




















Berdasarkan observasi lapangan yang dilakukan kurangnya minat masyarakat dalam pemenfaatan tanaman obat. Mereka lebih percaya dengan pelayanan kesehatan di Puskesmas padahal tenaga kesehatan yang ada di daerah itu sangat minim, yang ada hanya seorang bidan. Masyarakat setempat juga percaya pada orang-orang pintar unutk menyembuhkan penyakit mereka. Padahal di Pagatan besar banyak tanaman-tanaman yang berpotensi sebagai tanaman obat, seperti bandotan, Nippon, atau rumput jepang, tapak liman, rumput teki, jambu biji, kelakai, beluntas dan sirsak. Tapi sebagian masyarakat disana umumnya tanaman yang biasa digunakan oleh sebagian kescil masayarakat sebagai obat berdasarkan informasi yang diperoleh yaitu bangle, daun sirsak dan kangkung laut.
























Salah satu khasiat tanaman obat di atas misalnya rumput teki Manfaatnya untuk mengatasi gangguan sakit dada, sakit gigi, gangguan fungsi pencernaan seperti mual, muntah, nyeri lambung dan sakit perut, diare, bengkak akibat retensi cairan, haid tidak teratur, sakit waktu haid, keputihan, menyuburkan kandungan. Kandungan kimia akar teki mengandung alkaloid, glikosida flavonoid dan minyak menguap sebanyak 3-1% yang isinya bervariasi, tergantung daerah asal tumbuhnya. Akar yang berasal dari Jepang berisi cyperol, cyperene I & II, alfa-cyperone, cyperotundone dan cyperolone, sedangkan yang berasal dari China berisi patchoulenone dan cyperene.




















Selain tanaman obat terdapat juga fauna yang hidup di pantai Pagatan besar yang berpotensi untuk menyembuhkan penyakit, seperti Timpakul yang berkhasiat untuk mengobati penyakit asma.
DAMIT
Daerah damit merupakan daerah tangkapan air yang luas tetapi kedalaman airnya tampak tidak begitu dalam sehingga daaerah ini tidak dapat digunakan sebagai pembangkit tenaga listrik tetapi digunakan sebagai irigasi sawah. Daerah tangkapan air kurang begitu kuat, hal ini dapat dilihat dari adanya perbaikan yang sedang dilakukan akibat jebolnya tanggul penahan air.




















Konservasi lahan basah ditujukan untuk melindungi dari pengembangan atau pengalihan (perubahan) yang akan merugikan fungsi normal mereka sebagai habitat keanekaragaman hayati, penyimpanan air banjir, mendaur ulang air bawah tanah, memelihara konservasi sepanjang jalur arus aliran dan danau penopang (pantai); untuk melindungi dan menambah nilai keindahan dari pemandangan, dan untuk mencegah tak perlu biaya publik yang hasilnya mungkin dari salah pemakaian atau melampaui batas dari lahan basah.




















Vegetasi yang terdapat di daerah bendungan ini yang berpotensi sebagi obat seperti tanaman tembelekan, akasia, tapak liman, putri malu dan Nippon. Salah satu dari tanaman obat yang telah disebutkan misalnya putri malu yang berkhasiat khasiatnya cukup banyak.seperti untuk obat anti infeksi saluran pernapasan,herpes,infeksi kulit,diare,asma,pembengkakan karena luka bahkan insomania.




















Jika di daerah debit air ini naik maka dapat menyebabkan terendamnya sawah dan lading warga sedangkan apabila debit air kurang maka dapat menyebabkan masyarakat kekurangan air, sawah tidak dapat terairi sehingga dapat menyebabkan gagal panen.

Senin, 23 Maret 2009

Tanaman Obat Kumis Kucing

I. Uraian Tanaman
Tanaman kumis kucing atau disebut Orthosiphon stamineus Benth habitat tumbuhan ini liar diladang, di tepi sungai dan di tempat-tempat yang tanahnya agak lembab sampai ketinggian 700 m dpl, ada juga yang ditanam sebagai tanaman hias . Tanaman ini termasuk dalam golongan tubuh tumbuh-tumbuhan yang dengan nyata memperlihatkan diferensiasi dalam tiga bagian pokok antara lain akar, batang dan daun. Bagian lain yang dapat kita temukan pada tubuh tumbuhan dapat dipandang sebagai suatu penjelmaan salah satu atau mungkin dua buah bagian pokok tadi, artinya setiap bagian lain pada tubuh tumbuhan dapat dianggap sebagai tubuh yang berasal dari bagian pokok yang telah mengalami metamorfosis (berganti bentuk, sifat dan mungkin juga fungsinya bagi tumbuh-tumbuhan) (Gembong, 2007).
1.1 Akar
Kumis kucing termasuk tanaman dikotil yaitu dengan ciri akar serabut, memiliki kambium dan daun menjari. Tanaman ini memiliki sistem akar serabut, yaitu jika akar lembaga dalam perkembangan selanjutnya mati atau kemudian disusul oleh sejumlah akar yang kurang lebih sama besar dan semuanya keluar dari pangkal batang (Gembong, 2007).
1.2 Batang
Umumnya tumbuhan dikotil arah tumbuh batangnya ke atas menuju cahaya matahari, sama seperti tanaman kumis kucing ini arah tumbuh batangnya menuju cahaya matahari. Tanaman terna yang tumbuh tegak, pada buku-bukunya berakar tetapi tidak tampak nyata, tinggi tanaman sampai 2m. Batang bersegi empat agak beralur. Tumbuhan biji belah (Dicotyledoneae) pada umumnya mempunyai batang yang di bagian bawahnya lebih besar dan ke ujung semakin mengecil, jadi batangnya dapat dipandang sebagai suatu kerucut atau limas yang amat memanjang, yang dapat mempunyai percabangan atau tidak (Gembong, 2007).
1.3 Daun
Berdasarkan susunan tulang daunnya, kumis kucing merupakan daun-daun yang bertulang menjari (palminervis), yaitu kalau dari ujung tangkai daun keluar beberapa tulang yang memencar, memperlihatkan susunan seperti jari-jari pada tangan. Jumlah tulang ini lazimnya gasal, yang di tengah yang paling besar dan paling panjang, sedang kesamping semakin pendek (Gembong, 2007).
Helai daun berbentuk bundar telur lonjong, lanset, lancip atau tumpul pada bagian ujungnya, ukuran daun panjang 1 – 10cm dan lebarnya 7.5mm – 1.5cm, urat daun sepanjang pinggir berbulu tipis atau gundul, dimana kedua permukaan berbintik-bintik karena adanya kelenjar yang jumlahnya sangat banyak, panjang tangkai daun 7 – 29cm. Kelopak bunga berkelenjar, urat dan pangkal berbulu pendek dan jarang sedangkan di bagian yang paling atas gundul. Bunga bibir, mahkota berwarna ungu pucat atau putih, dengan ukuran panjang 13 – 27mm, di bagian atas ditutupi oleh bulu pendek yang berwarna ungu atau putih, panjang tabung 10 – 18mm, panjang bibir 4.5 – 10mm, helai bunga tumpul, bundar. Benang sari ukurannya lebih panjang dari tabung bunga dan melebihi bibir bunga bagian atas. Buah geluk berwarna coklat gelap, panjang 1.75 – 2mm.

II. Klasifikasi
Divisi : Spermatophyta
Sub divisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledonae
Keluarga : Lamiaceae
Genus : Orthosiphon
Spesies : Orthosiphon spp

III. Manfaat Tanaman
Tanaman kumis kucing merupakan tanaman yang dipercaya oleh masyarakat sekitar sebagai obat, yakni untuk mengobati penyakit sakit pinggang. Karena kumis kucing mengandung ortosifonin, garam kalium, saponin, tannin. Daun kumis kucing basah maupun kering digunakan sebagai bahan obat-obatan. Di Indonesia daun yang kering dipakai (simplisia) sebagai obat yang memperlancar pengeluaran air kemih (diuretik) sedangkan di India untuk mengobati rematik. Masyarakat menggunakan kumis kucing sebagai obat tradisional sebagai upaya penyembuhan batuk encok, masuk angin dan sembelit. Disamping itu daun tanaman ini juga bermanfaat untuk pengobatan radang ginjal, batu ginjal, kencing manis, albuminuria, dan penyakit syphilis.
Ada beberapa cara untuk mengobati penyakit dengan menggunakan kumis kucing yaitu :
1. Batu ginjal : 25 g daun kumis kucing, 25 g daun ngokilo, 25 g daun meniran dengan akarnya, 25 g daun keji beling, dicuci. Rebus dengan 4 gelas air sampai mendidih. Minum semua air rebusan itu dalam sehari. Cara II: 3 genggam daun kumis kucing, 5 helai daun keji beling dicuci, rebus dengan 2 gelas air. Minum airnya 2x sehari, pagi dan sore, selama 10 hari. Sesudah 10 hari, ganti dengan air rebusan jagung muda, 1 x sehari. Hindari makan daging kambing, durian serta makanan pedas.
2. Radang ginjal : 40 helai bunga dan daun kumis kucing, 3 belimbing wuluh tua dicuci, dihaluskan. Seduh dengan 2 gelas air. Minum 3x sehari. Lakukan selama 1 minggu.
3. Sakit pinggang : 7 helai daun dan 2 potong akar kumis kucing dicuci. Rebus dengan 1 gelas air. Biarkan satu malam, baru diminum.
4. Rematik : Sesendok kecil daun kumis kucing yang dilumatkan, 1 sendok makan daun meniran yang sudah dilumatkan juga, direbus dengan segelas air sampai airnya tinggal 3/4. Saring. Lalu diminum.
5. Nyeri buang air seni : Cara I: Seduh dan minum sejumput daun kumis kucing yang dikeringkan seperti teh, boleh juga kalau diberi gula aren. Cara II: 1 sendok daun kumis kucing yang dilumatkan, 7 batang meniran, rebus dengan dua gelas air sampai air tinggal setengah. Minum air rebusan itu sebanyak 3x sehari.

Selasa, 17 Maret 2009

Kondisi Lahan Basah di Martapura

Pengertian lahan basah adalah lahan yang secara alami atau buatan selalu tergenang, baik secara terus-menerus ataupun musiman, dengan air yang diam ataupun mengalir. Air yang menggenangi lahan basah dapat berupa air tawar, payau dan asin. Tinggi muka air laut yang menggenangi lahan basah yang terdapat di pinggir laut tidak lebih dari 6 meter pada kondisi surut.















Sebagian besar kondisi tanah di Kalimantan Selatan adalah lahan basah atau lahan gambut. Artinya, daerah Kalimantan selatan merupakan kawasan rawa terbesar karena tergenang air, baik secara musiman maupun permanen dan banyak ditumbuhi vegetasi sehingga secara umum kondisi lahan basah memiliki tekstur, sifat fisik dan kimia yang khas.

Luas lahan basah di Kalimantan Selatan mencapai 382.272 ha. Lahan basah di Kalimantan Selatan merupakan daerah cekungan pada dataran rendah yang pada musim penghujan tergenang tinggi oleh air luapan dari sungai atau kumpulan air hujan, pada musim kemarau airnya menjadi kering.

Lahan basah sangat unik dan memiliki kepentingan ekologis yang luas, mulai tingkat lokal hingga global. Lahan basah bisa diberdayakan secara produktif bagi ekonomi lokal, sumbangannya terhadap keakekaragaman hayati juga sangat signifikan. Ribuan jenis tanaman unik dan unggas khas yang bermigrasi biasanya singgah di kawasan lahan basah.














Secara geografis desa Tungkaran di Kecamatan Martapura, Kabupaten Banjar terletak di 3 37' 22.8” Lintang Selatan dan 114 42' 09.2” Bujur Timur. Untuk dapat menjangkau desa tungkaran tidak diperlukan waktu lama, hanya menempuh waktu kurang lebih sekitar 19 menit dari kota Banjarbaru dengan kendaraan bermotor.

Kondisi lingkungan lahan basah di desa Tungkaran sangat banyak di tumbuhi vegetasi air seperti eceng gondok, purun tikus, kayapu dan teratai. Banyak juga pohon-pohon sagu yang tumbuh di sekitar lahan basah tersebut, selain itu juga terdapat ikan-ikan yang biasa hidup di perairan lahan basah seperti ikan betok, ikan sepat rawa, ikan sepat siam dan ikan gabus.

Eceng gondok (Eichhornia crassipes) dapat berfungsi untuk menjadi penyerap polutan yang bagus, sehingga air yang dihasilkan dari kolam khusus yang ditanami eceng gondok itu tidak mencemari lingkungan. Dari penelitian telah diketahui, tanaman berakar rimpang ini mampu menyerap nitrogen, fosfat dan zat organik. Bahkan juga bisa menyerap uranium dan mercirium, dua zat yang sangat berbahaya bila mencemari perairan. Sebagai bukti bahwa air yang disaring eceng gondok itu sudah sehat, bisa dilihat dari sekitar lahan perairan yang mulanya dipenuhi limbah, kini berkembang aneka satwa air seperti ikan, katak dan kepiting. Namun bukan berati tidak ada masalah sama sekali. Eceng gondok ini tidak bisa dibiarkan begitu saja tumbuh bebas. Setiap dua bulan eceng gondok itu harus diremajakan. Karena kalau terlalu tua kemampuan menyerap polutan berkurang, sehingga kualitas air yang disaringnya pun menurun.

Manfaat lain dari eceng gondok adalah eceng gondok dapat dibuat bahan kerajinan tangan, ada yang dibuat jadi tas,tikar dsb. Selain itu juga dapat dibuat makanan ternak dan campuran pupuk (kompos).

Selain punya manfaat eceng gondok juga mempunyai khasiat yaitu pada tangkai daun Eichhornia crassipes atau eceng gondok berkhasiat sebagai obat bengkak-bengkak. Untuk obat bengkak dipakai + 10 gram tangkai daun Eichhornia crassipes. ditumbuk halus lalu ditempelkan pada bagian yang bengkak kemudian dibalut dengan kain bersih. Karena eceng gondok memeliki kandungan kimia seperti saponin, flavonoida dan polifenol.















Selain eceng gondok dan teratai, daerah lahan basah di desa Tungkaran juga ditumbuhi oleh purun tikus. Purun tikus atau nama ilmiahnya Eleocharis dulcis yang kalau dalam ilmu taksonomi digolongkan cyperaceae merupakan tumbuhan khas lahan rawa. Tanaman air ini banyak ditemui pada tanah sulfat masam dengan tipe tanah lempung atau humus. Biasanya kita dapat menjumpainya pada daerah terbuka atau tanah bekas kebakaran. Batang tegak, tidak bercabang, warna abu-abu hingga hijau mengkilat dengan panjang 50-200 cm dan ketebalan 2-8 mm. Sedangkan daun mengecil sampai ke bagian basal, pelepah tipis seperti membran, ujungnya asimetris, berwarna cokelat kemerahan















Lahan basah di desa tungkaran berpotensi untuk di alih fungsikan menjadi kolam ikan dan pertanian kacang tanah bagi masyarakat sekitar karena bisa menghasilkan pendapatan yang besar, lahan basah di desa Tungkaran juga sangat cocok apabila di buat areal persawahan, hal ini bisa dilihat dengan banyaknya masyarakat sekitar yang menanam padi di areal lahan basah yang saya observasi tersebut. Selain itu juga lahan basah dapat diahli fungsikan untuk pemukiman, wisata, perindustrian, kantor dsb.















Banyaknya masyarakat sekitar yang membuang sampah-sampah anorganik seperti sampah plastik dapat membuat kerusakan lingkungan lahan basah di desa Tungkaran tersebut, karena selain sulit untuk diuraikan juga dapat mencemari perairan yang ada di lahan basah tersebut.

Lahan basah mempunyai banyak manfaat, diantaranya yang utama adalah pencegah banjir di musim hujan,mencegah kekeringan di musim kemarau dan untuk mengatur periode penanaman padi. Lahan basah mempunyai kemampuan luar biasa untuk menampung air pada musim hujan. Air tersebut kemudian akan dilepaskan secara perlahan-lahan pada musim kemarau.















Manfaat lainnya adalah sebagai habitat bagi kehidupan berbagai macam satwa dan tumbuhan serta lahan budidaya pertanian, peternakan, dan perikanan yang menguntungkan apabila dikelola dengan baik.