Rabu, 12 Mei 2010

Unlamnew-bw2



PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

PENGUJIAN FLAVONOID TANAMAN PUTRI MALU UNTUK MENGURANGI PENYEBARAN VIRUS HERPES

Jenis Kegiatan :

PKM Gagasan Tertulis

Diusulkan Oleh :

M.M. Alfiannor S (J1E108038)

Sujud Abdillah (J1E108013)

UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

BANJARBARU

2009





PENGUJIAN FLAVONOID TANAMAN PUTRI MALU UNTUK MENGURANGI PEYEBARAN VIRUS HERPES

M.M. Alfiannor S, Sujud Abdilah

Fakultas MIPA, Program Studi Farmasi, Universitas Lambung Mangkurat

Ringkasan

Secara empiris kandungan flavonoid pada putri malu yang dipercaya dapat digunakan sebagai anti-virus herpes. Maka munculah berbagai penelitian dan telaah pustaka yang bertujuan untuk membuktikan anggapan masyarakat tersebut, dari hasil penelitian didapat data bahwa kandungan flavonoid pada tanaman putir malu dapat digunakan untuk mengobati virus herpes, kesimpulan berdasarkan pada manfaat yang dapat dipertanggung-jawabkan dari hasil penggunaan tanaman putri malu sebagai suplemen kesehatan antara-lain adalah sebagai: untuk melindungi struktur sel, meningkatkan efektivitas vitamin C, anti inflamasi, mencegah keropos tulang, dan sebagai antibiotik, maka secara garis besar flavonoid dapat berperan secara langsung sebagai antibiotik dengan menggangu fungsi dari mikroorganisme seperti bakteri atau virus.

Tujuan dari pembuatan gagasan tertulis ini hanya untuk memperkenalkan bahwa tanaman putri malu berkhasiat untuk mengobati penyakit herpes yang disebabkan oleh virus.

Herpes disebabkan oleh virus yang masuk melalui sentuhan kulit, bersin, batuk, pakaian yang tercemar dan sentuhan ke atas gelembung/lepuh yang pecah, serta prilaku sex (ML, oral sex) seperti pada herpes genetalis. Tanda dan gejala yang timbul akibat serangan virus herpes secara umum adalah demam, menggigil, sesak napas, nyeri dipersendian atau pegal di satu bagian rubuh, munculnya bintik kemerahan pada kulit yang akhirnya membentuk sebuah gelembung cair. Keluhan lain yang kadang dirasakan penderita adalah sakit perut.

Salah satu khasiat putri malu yang sangat terkenal adalah sebagai obat penyakit herpes. Secara tradisional rebusan daun putri malu sudah lama di pakai secara turun temurun di china untuk membatu menyembuhkan penyakit herpes. penyakit yang di disebab kan oleh virus, dengan gejala salah satunya adalah timbulnya ngilu pada saraf-saraf tubuh tertentu.

Pembuatannya; Ambil daun putri malu secukupnya kemudian cuci bersih. Lalu rebus dengan air dalam panci stailess steel sampai mendidih. Pakailah air rebusan itu untuk mandi, terutama untuk membasuh bagian-bagian tubuh yang sudah mulai terserang virus. Lakukan tiga kali sehari. Selama pengobatan, hindari perubahan cuaca yang dratis untuk mencegah terjadinya komplikasi dalam bentuk gangguan kesehatan lain, seperti infeksi saluran pernapasan.

Rebuasan daun dapat juga untuk luka akibat herpes di daerah kulit. Namun kalau merasa repot karena harus merebus, maka pemakaian luar untuk penyembuh luka yang bernanah, atau peradangan kulit yang tidak terlalu parah,dapat dilakukan dengan cara di oleskan.Yaitu cukup dengan menumbuk kasar tanaman segar (tanpa bagian akar) lalu tempelkan di daerah luka.

Metode penulisan yang dipakai dalam karya tulis ini adalah metode deskriptif analisis yaitu dengan mengidentifikasi permasalahan berdasarkan fakta dan data yang ada, menganalisis permasalahan berdasarkan pustaka dan data pendukung lain, dan mencari alternatif pemecahan masalah. Obyek penulisan karya ilmiah ini adalah obat tradisional Putri Malu (Mimosa pudica Linn) yang secara empiris berkhasiat sebagai obat virus herpes.

Kesimpulan yang dapat diambi dari karya tulis ini adalah kandungan flavonoid pada tanaman putri malu memiliki khasiat untuk mengobati virus herpes. Seperti diketahui flavonoid adalah golongan senyawa yang di ketahui mempunyai berbagai khasiat, seperti anti radang, memperlancar pengeluaran air seni, anti virus,anti jamur,anti bakteri, antihipertensi, mampu menjaga dan meningkatkan kerja pembuluh darah kapiler. Selain itu putri malu merupakan senyawa golongan fenol alam yang terbesar, khasiat flavonoid dalam membunuh kuman, sudah di pelajari. melalui penelitian uji khasiat anti kuman, terbukti bahwa rebusan seluruh bagian tanaman putri malu (kecuali akarnya) bisa menghambat pertumbuhan kuman-kuman tertentu.

BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang

Indonesia merupakan suatu negara yang sangat kaya akan sumber daya alam, termasuk didalamnya keragaman hayati yang masih belum banyak diketahui manfaatnya. Keragaman hayati memberikan berbagai jenis tanaman yang dapat digunakan sebagai pilihan pengobatan, seperti putri malu. Putri malu merupakan salah satu tanaman obat yang dapat dipercaya sebagai tanaman yang mampu mengobati virus herpes. Selain putri malu memiliki kandungan flavonoid, putri malu merupakan senyawa fenol terbesar yakni untuk membunuh kuman-kuman akibat bakteri dan virus.

Sekarang semangat orang untuk kembali kepada cara hidup alami semakin meningkat. Salah satunya dalam hal pengobatan. Sebelumnya, obat-obat alami jarang dilirik karena mayoritas orang terfokus pada pengobatan modern. Realita ketidakberdayaan pengobatan modern terhadap berbagai penyakit mendorong para peneliti untuk mencari alternatif pengobatan dari bahan alam untuk penyakit yang belum ditemukan obatnya.

Sebagian besar di antara kita pasti mengenal tanaman putri malu ini karena di banding tanaman lain, putri malu sangatlah mudah di tumukan.di samping itu putri malu juga mudah di kenali karena ciri khasnya yang sangat unik perhatikan saja sifat daunnya. Daun putri malu langsung menguncup begitu kita sentuh dan karena sifat itulah dia tidak hanya di kenal dengan nama putri malu, tapi juga si kejut atau sensitive plant. Tapi tanaman itu belum banyak menarik perhatian masyarakat, untuk memanfaatkan khasiatnya bagi kesehatan. Padahal, khasiatnya cukup banyak seperti untuk obat anti infeksi saluran pernapasan, herpes, infeksi kulit, diare, asma, pembengkakan karena luka bahkan insomania. Ketidakpedulian orang akan putri malu, mungkin di sebabkan karena sampai sekarang tanaman ini tumbuh liar dan memang penggunaannya kurang popular. Karena tumbuh di sembarang tempat itulah tanaman itu berarti memenuhi persyaratan untuk di teliti lebih intensif selama ini, penggunaan putri malu sebagai obat tradisional memang hanya berdasarkan pengalaman yang di wariskan secara turun menurun.

Pemanfaatan putri malu sekarang ini masih belum maksimal, karena sebagian masyarakat tidak mengetahui akan manfaat dari tanaman ini. Padahal potensi ilmiahnya cukup tinggi dan dapat dijadikan salah satu obat tradisional khas Indonesia khususnya di Kalimantan selatan.

1.2 Rumusan Masalah

Gagasan ini diangkat kenyataan empiris bahwa putri malu dapat mengobati virus herpes. Dari hal ini maka keluar permasalahan yang menarik untuk dibahas antara lain :

1. Apa yang menyebabkan tanaman obat putri malu sangat berpotensi dalam mengobati virus herpes ?

2. Bagaimana cara pengolahan tanaman obat putri malu sebagai obat untuk mengobati virus herpes?

3. Bagaimana bentuk sedian obat yang tepat untuk meoptimalkan kandungannya tersebut ?

1.3 Tujuan Penulisan

Tujuan dari karya tulis ini adalah :

1. Untuk memberitahukan kepada masyarakat bahwa tanaman putri malu merupakan tanaman obat yang mampu mengobati virus herpes.

2. Mempublikasikan tanaman obat putri malu sebagai alternatif pengobatan untuk virus herpes.

3. Memberikan alternatif sediaan tepat untuk mengobati virus herpes.

1.4 Manfaat Penulisan

Manfaat dari penulisan ini adalah untuk meningkatan daya guna pemakaian tanaman obat tradisonal seperti putri malu yang difungsikan sebagai salah satu alternatif pengobatan virus herpes.

BAB II

TELAAH PUSTAKA

II.1 Klasifikasi dan Deskripsi Tanaman

Klasifikasi :

Regnum : Plantae

Divisi : Magnoliophyta

Kelas : Magnoliopsida

Ordo : Fabales

Famili : Fabaceae

Subfamili : Mimosoideae

Genus : Mimosa

Spesies : Mimosa pudica

Bagian yang digunakan :

Akar dan batang yang masih dalam keadaan segar. Memiliki akar tunggang berwarna putih kekuningan. Diameter akar tidak lebih dari 5mm. Jika dicium, akar mimosa memiliki bau menyerupai buah jengkol. Daun menyirip dan bertepi rata. Daunnya kecil-kecil tersusun secara majemuk, berbentuk lonjong dengan ujung lancip. Letak daunnya berhadapan. Warnanya hijau tapi ada juga yang kemerah-merahan. Warna daun bagian bawah tanaman putri malu berwarna lebih pucat. Pada tangkai daun terdapat duri-duri kecil.

Kegunaan :

Anti infeksi saluran pernapasan, herpes, infeksi kulit, diare, asma, pembengkakan karena luka bahkan insomania.

Khasiat dan Pemanfaatan :

1. Insomnia: Daun mimosa pudica 30 - 60 gr., direbus. Minum.

2. Chronic bronchitis: Akar minosa pudica 60 gr. dan air 600 cc., direbus dengan api kecil menjadi 200 cc, dibagi2 kali minum. 10 hari adalah 1 kuur.

3. Batuk dengan dahak banyak: Akar putri malu 10 - 15 gr.,direbus.

4. Ascariasis (cacingan): Mimosa pudica 15 - 30 gr., direbus.

5. Rheumatik: 15 gr akar Mimosa pudica direndam dalam arak putih 500 cc selama 2 minggu.

6. Herpes :

a. Ambil daun putri malu secukupnya, cuci bersih.

b. Rebus dengan air dalam panci stailess steel sampai mendidih.

c. Pakailah air rebusan itu untuk mandi, terutama untuk membasuh bagian-bagian tubuh yang sudah mulai terserang virus. lakukan tiga kali sehari.

Daun dan akar putri malu mengandung asam pipekolinat, tannin, alkaloid, dan saponin, triterpenoid, sterol, polifenol dan flavonoid.

II.2 Virus Herpes

Berbagai infeksi virus pada manusia disebabkan oleh kelompok besar virus DNA. Berlainan dengan infeksi virus lainnya dan mirip infeksi HIV, infeksi akibat virus herpes sukar sekali disembuhkan secara radikal. Sekali masuk ke dalam tubuh, virus Herpes praktis tidak dapat dikeluarkan lagi.

Infeksi primer terjadi di kulit / mukosa, umumnya pada usia di bawah 10 tahun. Setelah ‘sembuh’, virus mengundurkan diri melalui saraf ke sumsum belakang. Lalu bersembunyi di simpul-simpul saraf di samping sumsum (ganglia) dalam bentuk laten untuk seumur hidup. Bila suatu waktu terdapat rangsangan tertentu, virus melalui saraf muncul lagi di kulitcdn menimbulkan infeksi sekunder berdekatan dengan infeksi pertama. Rangsangan dapat berbentuk “masuk angin”, demam, haid, stress, penyinaran X-ray, penyakit berat dan lain-lain, yakni situasi saat sistem-imun dan daya-tangkis tubuh menurun. Setelah perbanyakan dihentikan dan infeksi dapat diatasi, virus “mengundurkan diri” lagi dan menjadi laten kembali di ganglia.

Penyakit Herpes Sejenis penyakit berjangkit yang disebabkan oleh virus herpesviridae. Virus herpes merupakan penyakit yang berjangkit melalui hubungan seks dan berkemungkinan menjangkiti anak yang baru dilahirkan jika ibu mempunyai penyakit ini semasa melahirkan anak. Tidak terdapat obat untuk mengobati penyakit ini. Obat yang ada hanya mengurangkan kekerapan serangan Herpes serta mengurangi penyebaran virus Herpes.

Herpes Simplex Virus (HSV) dikenal dalam 2 bentuk, tipe I dan tipe II. HSV-I menghinggapi terutama muka, mata, mulut dan sekitarnya. HSV-II kebanyakan terdapat di daerah kelamin. Biasanya infeksi primer terjadi di mulut dengan banyak luka kecil, bengkak dan demam. Pada umumnya gejala-gejala ini sembuh sendiri dalm satu minggu pengobatan paliatif dengan analgetika, obat kumur, diet cair, dan istirahat. Kortikosterioda tidak boleh diberikan, karena sistem-imun akan lebih tertekan dan infeksi lebih cepat menyebar ke tempat lain.

Herpes labialis terjadi sebagai infeksi sekunder setelah reaktivasi virus dan bercirikan gelembung-gelembung kecil di bibir atau di bawah hidung (demam-bibir, “koortslip”). Gelembung ini sangat gatal dan bersifat infeksius sekali, karena berisi virus.

Herpes kreatitis adalah infeksi mata yang bercirikan gelembung-gelembung bercaabang di permukaan eoitel selaput bening (kornea). Jika tidak segera diobati dapat terjadi perforasi kornea dan kebutaan.

Herpes genetalis disebabkan oleh HSV-II dan ditulari melaui kontak seksual. Penyakit-penyakit kelamin penting lainnya adalah kutil kelamin (warts), Chlarnydia, sifilis dan hepatitis B/C. kondom tidak memberikan perlindungan 100% terhadap infeksi HSV-II, mungkin karena virusnya lebih kecil daripada pori-pori karet. Gejalanya berupa gelembung-gelembung bercair atau borok yang membengkak dan sangat nyeri di daerah pantat, paha dan alat kelamin. Kelenjer-kelenjer di lipat paha (groin) dapat membengkak dapat diiringi rasa sakit bila buang air kecil, demam dan malaise umum. Sesudah infeksi pertama dapat diatasi, virus “mengundurkan diri” di dalam ganglia di samping sumsum tultng dan bermukim di tempat ini seumur hidup. Selama kurun waktu tertentu dengan daya tangkis rendah (stress, flu, kelelahan) virus dapat muncul kembali. Inilah sebabnya kenapa HSV-II menimbulkan rata-rata 4-5 serangan setahunnya.

Herpes zoster (sinannaga) diakibatkan oleh Varicella zoster (VZV), penyebab cacar-air (chickenpox), yang menetap di ganglia setelah infeksi cacar pada masa kanak-kanak. Terutama orang-orang di atas usia 50 tahun dihinggapi penyakit ini dan setelah sembuh menjadi imun untuk seumur hidup. Infeksi bercirikan peradangan akut dari simpul-simpul saraf punggung, biasanya hanya di separuh tubuh di bawah dada. Gejalanya berupa kelompok gelembung-gelembung, umumnya sejajar dengan tulang iga di daerah simpul saraf. Jarang tampak di tengkuk, bahu, muka dan bagian mata, yang lazimnya disertai nyeri setempat yang hebat sekali dan bertahan lama.

BAB III

METODE PENULISAN

III.1 Obyek Penulisan

Obyek penulisan karya ilmiah ini adalah obat tradisional Putri Malu (Mimosa pudica Linn) yang secara empiris berkhasiat sebagai mengobati virus herpes.

III.2 Dasar Pemikiran

Dasar pemikiran karya tulis ilmiah ini adalah :

1. Indonesia memiliki banyak tanaman obat, tapi belum bisa dimanfaatkan dengan baik secara pengolahannya.

2. Putri Malu (Mimosa pudica Linn) tumbuh secara liar di alam sehingga memberikan ketersediaan yang baik sebagai obyek penelitian.

3. Keberadaan putri malu belum dipublikasikan di Kalimantan khususnya di Kalimantan selatan dan masih kurang dalam pemanfaatannya.

III.3 Waktu, tempat dan Cara Kerja

Penulisan karya tulis ilmiah ini dilakukan dari tanggal 10 September 2009 sampai … September 2009 di Program Studi Farmasi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Lambung Mangkurat. Metode penulisan karya tulis ilmiah ini menggunakan metode kepustakaan dimana data-data dan literatur yang digunakan diperoleh dari berbagai sumber, diantaranya adalah melalui buku, dan melalui penelusuran internet yang berkaitan dengan topik yang diangkat pada penulisan karya tulis ilmiah ini

III.4 Jenis Data

Data yang digunakan pada karya tulis ilmiah ini berupa data sekunder yang bersumber dari buku teks dan file internet.

III.5 Metode Penulisan

Metode penulisan yang dipakai dalam karya tulis ini adalah metode deskriptif analisis yaitu :

1. Mengidentifikasi permasalahan berdasarkan fakta dan data yang ada;

2. Menganalisis permasalahan berdasarkan pustaka dan data pendukung lain;

3. Mencari alternatif pemecahan masalah.


BAB IV

ANALISIS DAN SINTESIS

Menurut sifat kimiawi dan efek farmakologisnya, tanaman Putri Malu (Mimosa pudica Linn) mempunyai komposisi rasa manis, astringen, agak dingin. Penenang (tranquiliser), sedative, peluruh dahak (expectorant), anti batuk (antitusive), penurun panas (antipiretic), anti radang (anti-inflammatory), peluruh air seni (diuretic). Kandungan kimianya Mimosine. Mimosin termasuk dalam golongan alkaloid, asam amino β-3-hydroxy-4 pyridone. Disebutkan lebih lanjut bahwa mimosin merupakan senyawa toksik non-protein asam amino yang mempunyai struktur kimia mirip tirosin.

Senyawa non-protein asam amino biasanya terdapat di kelompok tumbuhan beracun yang dapat ditemukan di dalam biji. Umumnya tumbuhan yang mempunyai senyawa ini termasuk dalam famili Leguminosae. Senyawa ini berfungsi untuk melindungi diri dari insekta atau pemangsa lainnya. Selain itu juga di daun dan akar putri malu mengandung asam pipekolinat, tannin, alkaloid, dan saponin, triterpenoid, sterol, polifenol dan flavonoid. Dari beberapa kandungan tersebut berfungsi intuk mengobati virus herpes.

Flavonoid dalam tubuh manusia berfungsi sebagai antioksidan sehingga sangat baik untuk pencegahan kanker. Manfaat flavonoid antara lain adalah untuk melindungi struktur sel, meningkatkan efektivitas vitamin C, antinflamasi, mencegah keropos tulang, dan sebagai antibiotik. Dalam banyak kasus, flavonoid dapat berperan secara langsung sebagai antibiotik dengan menggangu fungsi dari mikroorganisme seperti bakteri atau virus. Fungsi flavonoid sebagai anti virus telah banyak dipublikasikan, termasuk untuk virus HIV / AIDS dan virus herpes. Selain itu, flavonoid juga dilaporkan berperan dalam pencegahan dan pengobatan beberapa penyakit lain seperti asma, katarak, diabetes, encok/rematik, migren, wasir, dan perionditis (radang, jaringan ikat penyangga akar gigi).

Senyawa terbesar yang terdapat pada tanaman putri malu yaitu senyawa polifenol. Polifenol yaitu terdiri dari asam fenolik dan flavonoid, polifenol banyak ditemukan dalam buah-buahan, sayuran serta biji-bijian. Dari pengertian polifenol yang terdiri dari asam fenolik dan flavonoid, maka dari salah satu senyawa polifenol tersebut dapat diidentifikasi khasiatnya, contohnya flavonoid. Seperti yang diketahui senyawa flavonoid adalah golongan senyawa yang mempunyai berbagai khasiat, seperti anti radang, memperlancar pengeluaran air seni, anti virus, anti jamur, anti bakteri, antihipertensi, mampu menjaga dan meningkatkan kerja pembuluh darah kapiler.

Putri Malu (Mimosa pudica Linn) Sebagai senyawa golongan fenol alam yang terbasar, khasiat flavonoid dalam membunuh kuman, sudah di pelajari. Melalui penelitian uji khasiat anti kuman, terbukti bahwa rebusan seluruh bagian tanaman Putri Malu (Mimosa pudica Linn) (kecuali akarnya) bisa menghambat pertumbuhan kuman-kuman tertentu ataupun bakteri dan virus.

Virus Herpes tertular pada kita saat tubuh kita sedang dalam keadaan tidak vit atau pada saat kondisi tubuh kita menurun. Tapi juga bisa menular pada saat berhubungan seks dengan pasangan kita. Obat-obatan yang diberikan pada penderita penyakit Herpes ditujukan untuk mengurangi keluhan gejala yang ada seperti nyeri dan demam, misalnya diberikan paracetamol. Pemberian Acyclovir tablet (Desciclovir, famciclovir, valacyclovir, dan penciclovir) sebagai antiviral bertujuan untuk mengurangi demam, nyeri, komplikasi serta melindungi seseorang dari ketidakmampuan daya tahan tubuh melawan virus herpes. Virus Herpes menyerang sistem kekebalan tubuh kita atau imunutor. Virus Hepes disebabkan oleh kuman-kuman atau virus herpesviridae yang masuk ke dalam tubuh pada saat gelembung-gelembung cairan pecah maka pada saat itu kuman-kuman atau virus herpesviridae masuk ke dalam tubuh kita peristiwa ini dinamakan infeksi sekunder.

Manfaat flavonoid antara lain adalah untuk melindungi struktur sel, meningkatkan efektivitas vitamin C, antinflamasi, mencegah keropos tulang, dan sebagai antibiotik. Secara tidak langsung flavonoid dapat berperan sebagai antibiotik dengan menggangu fungsi dari mikroorganisme seperti bakteri atau virus. Infeksi sekunder atau disebut Herpes Labialis yang terjadi pada kulit yang bercirikan gelembung-gelembung cairan yang di mana gelembung-gelembung ini berisikan virus herpesviridae. Virus Herpes ini tidak dapat diobati hanya mengurangi penyebaran Virus Herpes yaitu dengan pemberian antibiotik untuk membunuh kuman-kuman yang menyebabkan penyebaran virus ini.

Pengobatan alternatif yang telah dilakukan dengan cara sistem tradisional dipercaya secara empiris mengobati penyakit Virus Herpes. Caranya antara lain ambil daun putri malu secukupnya, cuci bersih. Lalu rebus dengan air dalam panci stailess steel sampai mendidih. Pakailah air rebusan itu untuk mandi, terutama untuk membasuh bagian-bagian tubuh yang sudah mulai terserang virus. lakukan tiga kali sehari. Selama pengobatan, hindari perubahan cuaca yang drastis untuk mencegah terjadinya komplikasi dalam bentuk gangguan kesehatan lain, seperti infeksi saluran pernapasan. Rebuasan daun dapat juga untuk luka akibat herpes di daerah kulit. Namun kalau merasa repot karena harus merebus, maka pemakaian luar untuk penyembuh luka yang bernanah, atau peradangan kulit yang tidak terlalu parah, dapat dilakukan dengan cara di oleskan. Yaitu cukup dengan menumbuk kasar tanaman segar (tanpa bagian akar) lalu tempelkan di daerah luka.

BAB V

PENUTUP

V.1 Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat diambil dari penulisan karya ilmiah ini adalah :

1. Virus Herpes ini tidak dapat diobati hanya mengurangi penyebaran Virus Herpes yaitu dengan pemberian antibiotik untuk membunuh kuman-kuman yang menyebabkan penyebaran virus ini.

2. Putri Malu (Mimosa pudica Linn) mengandung flavonoid yang berfungsi untuk membunuh kuman-kuman penyebab bakteri secara tidak langsung berperan sebagai antibiotik.

3. Putri Malu (Mimosa pudica Linn) merupakan kandungan polifenol terbesar jadi sangat berpotensi dalam mengurangi penyebaran Virus Herpes.

4.

V.2 Saran

Saran yang dapat diberikan melalui gagasan tertulis ini adalah

DAFTAR PUSTAKA

Anonim1, 2008. Sarang Semut

http://tinadayutya08.multiply.com/journal/item/5

diakses tanggal 14 September 2009

Anonim2, 2009.

http://id.answers.yahoo.com/question/index?qid=20081009071222AAGO8ZF

diakses tanggal 17 September 2009

Anonim3, 2009, Penyakit Cacar (Herpes)

http://penyakit-cacar-herpes.html

diakses tanggal 17 September 2009

Dragono, 2002. Herpes Simplex

http://www.mail-archive.com/balita-anda@indoglobal.com/msg35013.html

diakses tanggal 15 September 2009

Faridahjuliet1. 2007. Putri Malu

Http:/putri%20malu/tumbuhan-putri-malu.html

diakses tanggal 15 September 2009

Faridahjuliet2, 2007. Putri Malu

Http:/putri%20malu/view.php.html

diakses tanggal 15 September 2009

Tjay, Tan Hoan, dan Kirana Raharjda. 2002. Obat-Obat Penting. Jakarta : PT. Gramedia.

Tjitrisoepomo, Gembong. 1990. Morfologi Tumbuhan. Yogyakarta : Gajah Mada University Press.

LAMPIRAN

kembang-putri-malu-1066

Kembang putri malu (Mimosa pudica Linn)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Daftar Riwayat Hidup Ketua dan Anggota Pelaksana

1. Ketua Pelaksana

Nama Lengkap

:

M.M.Alfiannor S

NIM

:

J1E108038

Tempat dan Tanggal Lahir

:

Kandangan, 16 Oktober 1990

Jenis Kelamin

:

Laki-laki

Alamat/Telp/Fax/Email

:

Jln. Chatib Dayan no.57 RT.20 Banjarbaru

Fakultas/Program Studi

:

MIPA/Farmasi

Angkatan

:

2008

Riwayat Pendidikan :

No.

Nama Sekolah

Kota/Negara

Tahun Lulus

Jurusan

1.

TK Dharma Wanita PLN

Banjarbaru/Indonesia

1996

-

2.

SD Negeri Kota 4

Banjarbaru/Indonesia

2002

-

3.

SMP Negeri 5

Banjarbaru/Indonesia

2005

-

4.

SMA PGRI 1

Banjarbaru/Indonesia

2008

IPA

5.

F.MIPA

Banjarbaru/Indonesia

Sampai sekarang

Farmasi

2. Anggota Pelaksana

Nama Lengkap

:

Sujud Abdillah

NIM

:

J1E108013

Tempat dan Tanggal Lahir

:

Kandangan, 29 Desember 1989

Jenis Kelamin

:

Laki-laki

Alamat/Telp/Fax/Email

:

Komp. Mustika permai

Fakultas/Program Studi

:

MIPA / Farmasi

Angkatan

:

2008


Riwayat Pendidikan :

No.

Nama Sekolah

Kota/Negara

Tahun Lulus

Jurusan

1.

TK Pertiwi XVII

Kandangan/Indonesia

1996

-

2.

SDN Kandangan utara 3

Kandangan/Indonesia

2002

-

3.

SMP Negeri I

Kandangan/Indonesia

2005

-

4.

SMA Negeri I

Kandangan/Indonesia

2008

IPA

5.

F.MIPA

Banjarbaru/Indonesia

Sampai sekarang

Farmasi